Bismillahirrohmanirrohim

Bismillahirrohmanirrohim

Sabtu, 27 Desember 2014

AL-KHAUF (TAKUT)






Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa Nabi saw. bersabda: "Allah swt. telah menciptakan malaikat dengan memilik sayap. Sebuah sayap di belahan timur, dan sayap yang satunya lagi berada di belahan barat. Kepalanya berada di Arasy, sementara kedua kakinya menginjak dibumi yang tujuh (bumi yang paling bawah). Ia memiliki bulu-bulu sebanyak jumlah bilangan makhluk Allah swt. Apabila ada orang laki-laki atau perempuan dari umatku yang membaca shalawat kepadaku, maka Allah swt. memerintahkan kepada malaikat itu agar menyelam ke dalam lautan cahaya di bawah Arasy. Kemudian ia keluar dari dalam lautan cahaya itu sambil mengibas-ngibaskan sayapnya. Maka meneteslah percikan-percikan air cahaya dari setiap bulunya. Allah swt. menjadikan dari setiap percikan itu sebagai malaikat yang beriatigfar (memohon ampun) baginya (orang yang membaca shalawat tersebut) sampai hari kiamat."

Allah swt. berfirman:

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟْﺘَﻨﻈُﺮْ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَّﺎ ﻗَﺪَّﻣَﺖْ
ﻟِﻐَﺪٍ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥ

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Maksudnya, takutlah kepada Allah dan taatilah Dia, bersedekah dan beramallah dengan penuh ketaatan agar supaya kamu memetik buah pahalanya kelak di hari kiamat. Para malaikat, bumi, langit, waktu siang dan malam akan memberikan kesaksian terhadap apa yang dikerjakan oleh manusia keturunan Adam, baik mengenai kebaikan ataupun kejahatan, yang berupa ketaatan maupun kemaksiatan. Bahkan anggota-anggota tubuhnya juga akan memberikan kesaksian yang dapat memberatkannya. Sementara bumi memberikan kesaksian yang menguntungkan orang yang beriman dan orang yang zuhud. Dalam kemaksiatan itu ia menyatakan: "Dia (orang mukmin) telah menyembah Tuhan yang maha tinggi, diatasku, dia berpuasa, berhaji dan berjihad dijalan Allah swt." Mendengar kesaksian itu gembiralah orang yang beriman dan orang yang zuhud.

     Bumi juga memberikan kesaksian yang memberatkan orang kafir dan orang yang durhaka. Dia berkata: "Dia (orang kafir) telah berlaku musyrik di atasku, dia berzina, dan makan barang yang haram. Sehingga alangkah celakanya bila Tuhan Yang Maha Penyayang diantara para penyayang, menyelesaikan persoalan hisab dengan seadil-adilnya."

    Orang mukmin yang sejati ialah orang yang takut kepada Allah swt. dengan seluruh organ dan anggota tubuhnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Laits, bahwa takut kepada Allah dapat dilihat indikasinya dalam tujuh berikut ini:


1. LIDAHNYA:

orang yang takut kepada Allah, selalu berusaha mencegah lidahnya dari berbohong, menggunjing, mengadu domba membual dan mengobral perkataan yang tidak berguna. Ia akan menjadikan lidahnya sibuk untuk selalu zikir kepada Allah swt, membaca Al-Quran,  berdiskusi dan mengkaji ilmu.

2. HATINYA:

Orang yang takut kepada Allah swt. akan selalu mengeluarkan rasa permusuhan, kebohongan, dan kedengkian dari dalam hatinya. Karena kedengkian itu dapat merusak kebaikan, sebagaimana sabda Rosulullah saw:

"Sesungguhnya dengki itu akan membakar hangus kebaikan, sebagaimana api yang membakar kayu bakar."


Ketahuilah, bahwa dengki itu termasuk penyakit hati yang sangat berbahaya. Dan semua penyakit hati, tidak akan dapat disembuhkan melainkan dengan ilmu dan amal.

3. PENGLIHATANNYA:

Orang yang takut kepada Allah tidak akan melihat pada yang haram, baik mengenai makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Dia tidak memandang dunia dengan nafsu ambisi dan keinginannya, tetapi dia memandangnya untuk mengambil pelajaran dan ibrah. Dia tidak memandang pada sesuatu yang tidak halal dilihat olehnya. Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa yang memenuhi matanya dengan sesuatu yang haram, maka Allah akan memenuhi matanya dengan api neraka, kelak di hari kiamat."

4. PERUTNYA:

Orang yang takut kepada Allah, tidak akan memasukkan makanan yang haram ke dalam perutnya, karena yang demikian itu adalah dosa yang besar. Rasulullah saw. bersabda: "Apabila sesuap nasi jatuh ke dalam perut anak cucu Adam, maka malaikat yang ada dibumi dan dilangit melaknatinya selama suapan makanan itu berada dalam perutnya dan kalau ia mati dalam keadaan demikian, maka tempatnya adalah neraka Jahannam."

5. TANGANNYA:

Orang yang takut kepada Allah, tidak mau menerima sesuatu yang haram, tetapi selalu berusaha untuk menggapai dan meraih yang mengandung unsur ketaatan dan dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Diriwayatkan dari Ka'ab bin Akbhar, ia berkata: "Allah swt. menciptakan sesuatu perkampungan dari zabarjad yang berwarna hijau. Dalam perkampungan itu terdapat seribu rumah, du dalam setiap rumah terdapat seribu kamar. Tidak ada yang dapat menempati sedemikian indah itu, kecuali seseorang yang apabila disodorkan atau ditawarkan kepadanya sesuatu yang haram dia menolak dan meninggalkannya, karena takut kepada Allah swt.

6. KEDUA KAKINYA:

Orang yang takut kepada Allah swt. tidak akan melangkahkan kakinya untuk berjalan dalam kemaksiatan kepada Allah swt. Tetapi kakinya digunakan berjalan dalam ketaatan kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya dan berjalan kearah kebaikan, bergaul bersama ulama dan orang-orang saleh.

7. KETAATANNYA:

Orang yang takut kepada Allah swt. selalu mengorientasikan segala aktivitas ketaatan dan kesalehannya hanya untuk mencari keridhaa Allah, menjauhi sifat riya' dan kemunafikan.

    Jika sesorang telah melakukan yang demikian itu, maka ia termasuk dalam kategori orang-orang yang sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt. berikut ini:

 ﻭَﺍﻵﺧِﺮَﺓُ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻚَ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦ

Artinya:
"Dan kehidupan akhirat itu di sisi Rabb-mu, adalah bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. Az-Zukhruf: 35)

   Mereka berada di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt. berikut ini:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﻭَﻋُﻴُﻮﻥ

Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada di dalam taman-taman dan mata air yang mengalir." (QS. Al-Hijr: 45)

Dan firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan kenikmatan." (QS. Ath-Thur: 17)
Dan firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman." (QS. Ad-Dukhaan: 51)

    Dari Ayat-Ayat tersebut dapat diambil pengertian bahwa seakan-akan Allah swt. berfirman: "Sesungguhnya mereka (orang-orang yang bertakwa itu) akan selamat dari neraka besok di hari kiamat."

    Seyogyanya orang yang beriman mengambil posisi tengah antara takut (khauf) dan harapan (raja'). Dia harus selalu mengharapkan rahmat Allah swt dan tidak berputus asa. Allah swt. berfirman:


ﻻ ﺗَﻘْﻨَﻄُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺭَﺣْﻤَﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ

Artinya:
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah." (QS. Az-Zumar: 53).

Beribadah menyembah Allah, meninggalkan segala perbuatan yang buruk dan bertobat kembali kepada Allah swt.


    Diceritakan, bahwa suatu ketika Nabi Daud as. Duduk di majlisnya dengan membaca kitab Zabur, tiba-tiba ia melihat seekor ulat merah di tanah, lalu ia berkata di dalam hatinya: "Apa yang di kehendaki Allah swt. dengan ulat ini?" kemudian Allah mengizinkan kepada ulat itu berbicara: "Wahai Nabi Allah swt. Ketika siang Allah swt. mengilhamkan kepadaku untuk membaca: SUBHANALLAHI WALHAMDU LILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar), sebanyak seribu kali dalam setiap siang hari. Dan ketika malam Allah swt. memberikan ilham kepadaku untuk membaca: ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN NABIYIL UMMIYYI WA 'ALAA AALIHI WA SHAHBIHI WA SALLAM (Ya Allah, anugerahkan rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad seorang Nabi yang ummi dan juga kepada keluarga dan sahabat beliau), sebanyak seribu kali setiap malam. Lalu bagaimana halnya dengan Anda? Apa yang Anda katakan wahai Nabi Allah, agar aku dapat mengambil sesuatu yang bermanfaat dari Anda."

   Atas jawaban ulat itu, Nabi Daud merasa menyesal, atas suara hatinya yang bernada meremehkan terciptanya ulat tersebut. Dia menjadi takut kepada Allah swt., maka ia bertobat dan berserah diri kepada-Nya.

     Adalah Nabi Ibrahim kekasih Allah, ketika ingat akan kesalahannya, ia menjadi tak sadarkan diri dan gemuruh rasa takut di dalam hatinya terdengar dari jarak sejauh satu mil. Kemudian Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendatanginya dan berkata: "Tuhan Yang Maha Perkasa membacakan (berkirim) salam kepadamu, dan berfirman: 'Apakah Anda melihat seorang kekasih takut pada kekasih pujaannya."
Ibrahim berkata: "Wahai Jibril, ketika aku mengingat kesalahanku dan berfikir tentang kedahsyatan siksa-Nya, maka aku menjadi lupa akan hubunganku dengan Kekasihku

Demikian itulah sifat dan karakter para Nabi, Wali, orang yang saleh dan orang-orang zuhud, maka renungkanlah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar